Air Terjun Sambora Suguhkan Keindahan Alami
Kalimantan Barat memiliki beragam potensi
wisata yang dapat menjadi alternatif destinasi dan pilihan dalam
mengisi akhir pekan atau liburan. Satu di antaranya air terjun Sambora
yang terletak di Desa Sambora Kecamatan Toho Kabupaten Mempawah.
Keberadaan air terjun yang terletak di bukit Raya Desa yang berbatasan
langsung dengan Kabupaten Landak ini memiliki keindahan air terjun yang
konon katanya memiliki 7 tingkat ini tidak akan kalah dengan air terjun
daerah lainnya. Terlebih sepanjang perjalanan menuju air terjun
bertingkat ini kita akan disuguhkan dengan sketsa keindahan alam
pemandangan hamparan sawah dan perbukitan. Baca: Dengan Rp 5.000,
Pengunjung Bisa Nikmati Wisata Air Terjun Tikalong Belum lagi keramah
tamahan warga desa yang sangat menyambut baik tamu yang datang kedesa
mereka. Hanya saja masih minimnya sentuhan, menyebabkan perjalanan
menuju air terjun Sambora ini harus ditempuh dengan medan yang cukup
menantang. Untuk menuju desa ini dapat ditempuh dengan jarak sekitar 57
km dari Mempawah atau sekitar 92 km jika dari Pontianak. Sementara dari
Desa Sambora untuk menuju lokasi air terjun jarak tempuh 2 km jika
menggunakan kendaraan bermotor dapat ditempuh dengan waktu 20 menitan.
Namun jika berjalan kaki dengan waktu sekitar 1jaman hal ini lantaran
jalan yang dilalui jalan setapak yang kerap menanjak dan melalui anakan
sungai kecil.
Namun hal ini justru dianggap alami
dan kesan tersendiri bagi jiwa-jiwa petualang. Apalagi kita akan
disuguhkan kepuasan saat tiba dilokasi air terjun. Suara gemericik air
yang tak hentinya mengalir dari bebatuan juga nyayian sahdu
burung-burung dibalik ranting dedaunan seakan menjadi terapi alami dari
penat aktifitas diluar sana. "Apalagi jika dikunjungi saat musim hujan
maka intensitas air terjun akan melimpah dan lebih indah,"ujar sejumlah
pemuda Desa Sambora. Dari keterangan sejumlah pemuda desa Sambora yang
dengan rela hati menuntun perjalanan Tribun, diantaranya Imam, Amin, Ade
Rais, Darmono, Gofar, Assofi, Fathur, Eko, dan lainnya bahwa pesona air
terjun Sambora ini sebetulnya sudah lama terkuak. "Kalau air terjun ini
sudah sejak kita kecil-kecil dulu sudah sering dikunjungi,"ujar Ade
Rais. Terlebih ketika memasuki masa-masa liburan, lebaran idul fitri
seperti sepekan hari lebaran ke-7 atau tahun baru. "Biasa kalau ada
kawan-kawan mahasiswa bawa kawannya, liburan kesini baru ramai,"tambah
pemuda lainnya Darmono. Namun demikian, persoalan utama yang masih
menjadi kendala air terjun ini adalah persoalan akses jalan dari jalan
desa menuju air terjun di kaki bukit. Maka mereka berharap kepada
pemerintah terutama jalan, karena akses menuju kesini sangat kurang
baik, jalannya jelek dan ekstrem. "Jadi harus dibenahi dari depan menuju
akses masuk kesini harusnya dibenahi,"tambah pemuda lainnya Gofar Ali.
Ketika banyak pengunjung datang, mereka terkadang memberikan tanggapan
memuaskan dengan keindahan air terjun Sambora ini, hanya saja masalah
jalan menuju akses yang masih banyak dikeluhkan. "Kalau yang banyak
dikeluhkan itu masalah jalannya,"jelas pemuda lainnya, Amin. Beberapa
tahun silam, sebetulnya sudah dibuatkan akses pegangan tangan untuk
mendaki bukit dimana tempat keberadaan air terjun ini, namun lantaran
dimakan waktu, akses pegangan tangan tersebut akhirnya lapuk dan hilang
tanpa jejak.
Ternyata jika pengunjung bisa mendaki
lebih jauh ke puncak bukit, mereka tak hanya akan disuguhkan pemandangan
keindahan air terjun saja, namun pada akses jalan lainnya terdapat
potensi wisata lainnya yakni goa kelelawar bahkan konon katanya ada lagi
keberadaan bendungan peninggalan jaman Belanda di daerah sekitar air
terjun tersebut. "Katanya ada bendungan Belanda, tapi hanya orang
tertentu yang bisa menemukannya, kami sudah mencari-cari tetapi masih
belum menemukannya,"tambah pemuda lainnya Imam. Kepala Desa Sambora
Effendi menuturkan, memang Air Terjun Sambora ini merupakan satu
diantara potensi wisata dari Desa Sambora. "Itu letaknya di Dusun Tunas
Jaya tepatnya di RT 09, memang merupakan potensi pariwisata,"ujarnya.
Namun lokasi yang berjarak sekitar 2KM dari jalan utama desa Sambora ini
dikatakannya belum maksimal dari akses jalan. "Bisa ditempuh roda empat
sedikit berapa meter saja, namun harus berjalan kaki sekitar 1jam
lebih,"ujarnya. Selain itu dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua
kendati akses yang cukup menantang dengan tanjakan yang ada. Maka dari
itu, ia berharap tentu hal ini segera menjadi perhatian pemerintah
daerah melalui instansi terkait. "Semoga cepat dibangun, kalau sudah
dibangun maka akan bisa dikelola dengan baik,"ujarnya. Terutama jika
akses jalan sudah dibenahi, maka akan menarik pengunjung dan wisatawan
yang akan datang ke Desa Sambora ini. Bahkan mereka menyatakan siap
dalam memberikan suguhan dukungan lainnya kepada para wisatawan dengan
harapan Desa Sambora bisa menjadi Desa Wisata. "Terutama dalam mendukung
keseniang-kesenian daerah, termasuk Jonggan, kuda lumping dan lainnya,"
tutupnya.
sumber : http://pontianak.tribunnews.com/2017/03/29/air-terjun-sambora-suguhkan-keindahan-alami?page=3
http://mempawahtourism.com/pesona-alam-detail.php?id=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar